Berita perajin dan pengusaha tempe-tahu yang berunjuk rasa kalah dengan berita kondisi kesehatan Pak Harto. Maklum saja, hampir setiap jam kondisi terakhir Pak Harto terus diberitakan. Padahal persoalan tempe-tahu pun tak kalah pentingnya.
Bicara mengenai tempe, sepertinya kita langsung menghubungkan dengan orang Jawa. Alasannya seperti yang diungkapkan sejarawan Ong Hok Ham, masakan tempe hanya dijumpai dalam kuliner Jawa. Sedangkan masakan Padang, Bali, Menado apalagi Makassar tidak mengenal tempe.
Dalam Encyclopaedia van Nederlandsch Indië (1922) disebutkan bahwa tempe yang terbuat dari kacang kedelai merupakan hasil fermentasi dan merupakan makanan sehari-hari penduduk. Mungkin sebaiknya kata penduduk, menurut Pak Ong dapat ditambahkan, menjadi penduduk Jawa. Continue reading “Rindu Tempe”