“Selamat Tahun Baru 2021! Semoga tetap sehat dan sukses. Salam, monalohanda.” Demikian balasan yang saya terima melalui surat elektronik tertanggal 28 Desember 2020 dari Ibu Mona Lohanda. Ketika itu saya mengirim hasil deskripsi Tijdschrift koleksi Museum Nasional yang saya kerjakan selama beberapa bulan. Bu Mona menjadi editor hasil deskripsi. Tanggal 16 Januari 2021 saya menerima kabar duka. Ibu Mona wafat.
Continue reading “Mengenang Mona Lohanda”
Category: Perempuan
Kembali Beraksi
Menjelang akhir tahun 2021. Omnicron, varian baru virus Corona ditemukan. Setelah beberapa saat kita sedikit memperoleh kelegaan ternyata kita tetap tidak boleh lengah. Walaupun sepertinya orang sudah mulai merasa bosan dan seolah melupakan bahwa bahaya masih mengancam. Kita tetap harus waspada.
Continue reading “Kembali Beraksi”
Kisah Saidjah-Adinda untuk Pariwisata
Tahun 2019 lalu saya mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan simposium dalam rangka Festival Seni Multatuli di Rangkasbitung, Lebak. Hasil dari simposium tersebut berupa artikel dengan judul ‘Max Havelaar Milenial di Indonesia dan Belanda’. Tahun 2021 ini saya kembali mendapatkan kesempatan ikut berpartisipasi. Meskipun dilakukan secara daring setidaknya kesempatan berharga ini jangan sampai terlewatkan. Apalagi tema yang ditawarkan sesuai dengan minat saya yaitu pariwisata. Tahun ini saya menyampaikan artikel berjudul ‘Kisah Saidjah-Adinda untuk Pariwisata’. Berikut abstraknya:
Continue reading “Kisah Saidjah-Adinda untuk Pariwisata”
Selamat Jalan, Bu Frances (1950-2019)!
Sebuah kabar duka di bulan Juni. Frances Gouda wafat. Berita tersebut saya peroleh dari timeline Facebook milik Prof. Hans Pols penulis buku Nurturing Indonesia: Medicine and Decolonisation in the Dutch Indonesia (2018) – Merawat Bangsa: Sejarah Pergerakan Para Dokter Indonesia (2018). Sontak kenangan saya 12 tahun silam dengan Prof. Gouda muncul.
Continue reading “Selamat Jalan, Bu Frances (1950-2019)!”
Kartini dan Seni Batik
Sehelai foto memuat gambar tiga perempuan Jawa berkebaya sedang duduk membatik. Perempuan yang berada pada posisi kiri tampak tekun menorehkan canting di kain. Dia adalah Kartini. Dua perempuan lain adalah adik-adiknya, Roekmini dan Kardinah.
Continue reading “Kartini dan Seni Batik”
Literasi Kartini: Apa yang ditulis akan abadi
Verba Volant, Scripta Manent. Apa yang dikatakan akan lenyap, apa yang ditulis akan abadi. Demikian makna ungkapan bahasa Latin ini. Ungkapan dalam bahasa Latin tersebut sesuai dengan kiprah R.A.Kartini yang menghasilkan sejumlah karya tulis. Jejak karya beliau masih dapat kita baca hingga hari ini. Dari kumpulan surat hingga beberapa karangan beliau. Baik yang dipublikasikan, maupun tidak. Jejak tersebut akan abadi dan tak akan terhapus oleh waktu karena scripta manent.
Continue reading “Literasi Kartini: Apa yang ditulis akan abadi”
KISAH PARA PEREMPUAN BELANDA PENDUKUNG REPUBLIK
Judul: Tanah Air Baru, Indonesia
Judul asli: Enkele Reis Indonesië. Vier Amsterdamse vrouwen in hun nieuwe vaderland
Penulis: Hilde Janssen
Penerjemah: Meggy Soedjatmiko
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan: I, 2016
Tebal: 360 halaman
ISBN: 978-602-03-3541-4
Harga: Rp. 89.000
Berawal dari sehelai foto yang dibeli Hilde Janssen pada pameran peringatan 65 tahun Republik Indonesia tahun 2010 di Jakarta. Dalam foto itu memuat gambar dua perempuan kulit putih berambut pirang yang sedang menjulurkan badan di atas kereta api. Di bagian bawah foto terdapat keterangan bertuliskan: ‘Wanita-wanita Belanda dalam perjalanan menuju Republik, 1947’.
Beragam pertanyaan muncul di benak Hilde Janssen dan mungkin kita ketika melihat foto tersebut. Mengapa mereka menuju wilayah Republik? Siapa sebenarnya kedua perempuan Belanda itu? Apa yang mereka lakukan di wilayah Republik ketika orang-orang Belanda justru meninggalkan wilayah Republik? Bagaimana nasib mereka selanjutnya? Continue reading “KISAH PARA PEREMPUAN BELANDA PENDUKUNG REPUBLIK”
Gadis Afrika Penyelamat Raja Swedia
‘Kotoranmu, rezekiku’. Tulisan ini sempat saya baca di sebuah toilet umum di terminal ibu kota. Keberadaan toilet umum memang penting bagi mereka yang membutuhkan untuk membuang hajat mereka. Inilah latar awal dari buku The Girl Who Saved the King of Sweden karya Jonas Jonasson. Sebuah jamban umum di Soweto, kota kumuh di Afrika Selatan pada abad silam.
Membaca ‘Dongeng’ Nusantara
Judul : Nusantara: Sejarah Indonesia
Judul asli : Nusantara: A History of Indonesia
Penulis : Bernard H.M. Vlekke
Penerjemah : Samsudin Berlian
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, Freedom Institute dan Balai Pustaka, 2008
Tebal : xxiii + 528 halaman.
Beberapa waktu lalu ada yang mengusulkan untuk mengganti nama Indonesia menjadi Nusantara. Alasannya nama Nusantara lebih sesuai dibandingkan Indonesia. Jauh sebelumnya, pada tahun 1920-an, Dr. Setiabudi yang memiliki nama asli Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950) memopulerkan nama untuk tanah air, negeri kita yaitu Nusantara. Satu kata yang tidak memiliki unsur kata ‘Hindia’ (dari kata bahasa Belanda = Nederlands Indië, Hindia Belanda). Nama yang digunakan oleh Pemerintah Kolonial untuk menyebut negeri kita. Continue reading “Membaca ‘Dongeng’ Nusantara”
My First International Book Review
This my first book review in English which was published in Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkude (BKI), an international journal of the humanities and social science of Southeast Asia and Oceania (Vol 161.1 2005). I would like to thanks Dr. David Henley for editing this review. I learned much from this review and I try to begin writing an article for international journal, especially in English. Continue reading “My First International Book Review”