Plesiran Tempo Doeloe (lagi)

Tanggal 23 Juni 2019 saya kembali terlibat dalam kegiatan Sahabat Museum yang kali ini bekerjasama dengan Museum Sejarah Jakarta dengan tema Kisah Perjalanan 400 Tahun Batavia-Jakarta. Acara tersebut dibagi selama dua hari. Pada hari pertama tanggal 22 Juni 2019 dengan tema Soenda Calapa, Jacatra, Batavia. Hari kedua tanggal 23 Juni 2019 dengan tema Batavia, Djakarta, Jakarta.
Continue reading “Plesiran Tempo Doeloe (lagi)”

Plesiran Tempo Doeloe ke-100 (2)

Berikut adalah lanjutan Plesiran Tempo Doeloe ke-100 Sahabat Museum. Para peserta masuk ke bis masing-masing yang akan membawa ke tempat tujuan.

Saya ditempatkan di bus nomor 2 bersama Galuh dan Pak Irvan. Dari e-mail yang saya terima, saya mulai ‘beraksi’ di Stasiun Tanjung Priok dan Passar Baroe.

Continue reading “Plesiran Tempo Doeloe ke-100 (2)”

Plesiran Tempo Doeloe ke-100 (1)

Awal April 2012 saya dihubungi Ade Purnama a.k.a Adep, bos Batmus. Dalam rangka acara ke-100 Plesiran Tempo Doeloe (PTD) saya diminta menjadi salah satu narasumber.

Dengan Adep sendiri saya sudah kenal lama. Sekitar tahun 2004 dalam acara peluncuran terjemahan buku Batavia Awal Abad 20 Gedenkschrift van een oud koloniaal dari Clockener Brousson yang saya terjemahkan dan diterbitkan oleh Komunitas Bambu, Adep dan rombongannya turut meramaikan acara tersebut.

Sudah cukup lama saya mendengar kegiatan Sahabat Museum (Batmus) dengan acara Plesiran Tempo Doeloe. Acaranya tidak hanya di Jakarta, acara di luar Jakarta bahwa di luar pulau Jawa juga diminati. Dari Pak Lilie Suratminto yang kerap menjadi narasumber acara mereka, saya mendapat kabar bahwa pernah dalam salah satu acaranya mengumpulkan sekitar 900 peserta.  Saya tidak dapat membayangkan bagaimana mengurus 900 peserta tersebut plesiran. Continue reading “Plesiran Tempo Doeloe ke-100 (1)”