Kembali ke…Tintin!

Judul : Petualangan Tintin Wartawan Le Petit Vingtieme di Tanah Sovyet, Tintin di Amerika, Tintin di Congo, Cerutu Sang Firaun, Lotus Biru, Si Kuping Belah
Penulis : Hergé
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2008
Tebal : 64 halaman, 142 halaman (Tintin di Tanah Sovyet)

“Tintin adalah aku. Tintin adalah karya diriku yang paling berharga. Jika ada yang ingin melanjutkan Tintin, mereka mungkin dapat melakukannya lebih baik atau bahkan lebih buruk. Namun, mereka akan melakukannya berbeda denganku. Dan itu jelas bukan Tintin lagi.” Demikian pesan terakhir George Remi alias Hergé, si pencipta Tintin yang tak sempat menyelesaikan petualangan terakhir si jambul ini.

Yang jelas hingga episode Tintin dan Seni-Alfa (1986) tak ada kelanjutan kisah petualangan wartawan muda asal Belgia tersebut. Komik Hergé ini telah diterjemahkan dalam 51 bahasa, termasuk Indonesia. Continue reading “Kembali ke…Tintin!”

Bathing, through generations

Bangun tidur kuterus mandi…’ This is the first line of an Indonesian children’s song that I remember about the habit of washing ourselves in the morning. This habit is a ‘taboo’ on holidays or Sundays, because on these days we tend to be too lazy to take a bath as early as usual. However, the habit of bathing, especially in the morning, is good to make us fresh to start the day.

Ones of the things that I could not find in the Netherlands were bath tank and water dipper. Obviously they are not known in the Netherlands. Continue reading “Bathing, through generations”

Sejarah April Mop

Bagaimana tanggapan Anda jika mendengar kabar pada 1 April : “Hey, di Jakarta lagi turun salju!” atau “Semua penduduk Indonesia dapat beras gratis!”. Tentu reaksi pertama adalah tidak percaya alias menganggap berita itu hanya ndobos. Bagi yang percaya tentu mereka terkena April Mop. Kebiasaan ‘menipu’ orang lain yang setiap tahun ‘dirayakan’ oleh segelintir orang di berbagai belahan dunia.

Tentu akan menarik jika kita mengetahui asal-usul sejarah kebiasaan ‘bodoh’ ini sehingga Anda bisa memutuskan apakah memang kebiasaan ini benar-benar menghibur atau malah kebiasaan konyol belaka. Continue reading “Sejarah April Mop”