Awal 2013. Biasanya setiap awal tahun dimulai dengan resolusi yang akan dilakukan sepanjang tahun. Namun, awal tahun ini tidak banyak resolusi yang dibuat. Pertama, kondisi fisik yang masih belum memungkinkan alias masih perlu istirahat total. Virus yang menyerang di akhir tahun sepertinya masih betah hingga pertengahan Januari.
Dalam kondisi seperti itu, rasanya malas untuk melakukan berbagai hal (di luar aktivitas rutin seperti makan, minum, beribadah, istirahat). Aktivitas menulis serta membaca (kecuali Al Qur’an) yang biasanya dilakukan menjadi terasa berat. Satu hal yang sepertinya harus diubah. Waktu membaca yang pada tahun lalu nyaris tak ada (meskipun banyak buku-buku baru yang hanya jadi penghias rak), tahun ini harus digiatkan lagi. Tak ada lagi alasan. Tak ada lagi tawar-menawar.
Setelah tubuh kembali sehat, rasanya perlu memikirkan resolusi tahun ini. Kembali lagi resolusi untuk menulis terlontar dari pikiran. Sama halnya dengan aktivitas menulis yang tahun lalu ‘dipaksakan’ kembali menulis, aktivitas membaca dan mencari waktu yang ‘tepat’ (istilah orang yang sok sibuk seperti saya) sepertinya harus dipaksa.Hasilnya beberapa buku, koleksi saya dan istri saya yang belum sempat terjamah, saya baca halaman demi halaman hingga selesai. Awal tahun ini (hingga akhir Januari) dua setengah buku selesai. Tak ada target berapa buah buku yang harus saya baca tahun ini. Seperti kebiasaan dalam bekerja, saya tidak hanya fokus pada satu buku, tapi jika memungkinkan beberapa buku. Continue reading “Mengalir”