Bagaimana rasanya setelah promosi dan jadi doktor?’, tanya salah seorang rekan. ‘Pasti sekarang sudah bisa tidur nyenyak.’. ‘Wah, sekarang jalannya sudah tegak.’ ‘Wajahnya sumringah.’ Berbagai komentar tersebut saya dengar dan terima dengan senyuman.
Jujur saja, perkara tidur saya tidak ada masalah. Kecuali, misalnya terpaksa tidur di luar kamar atau tidur terlalu larut hingga terpaksa tidur di ruang kerja yang sedikit bernyamuk hingga pagi. Urusan makan pun normal, sehari tiga kali. Meski saya kerap diingatkan oleh istri saya supaya tidak lupa makan. Perkara berjalan tegak? Ah, itu pasti sekedar guyonan.
Kalau dalam produksi sebuah film ada behind the scene, demikian pula perjalanan saya hingga upacara promosi, sidang terbuka untuk mempertahankan disertasi pada 6 Juli 2017 silam. Meminjam ungkapan almarhum ayah saya: ‘Uwong urip iku sawang sinawang’ . Potongan pepatah kuno itu lengkapnya sebagai berikut: ‘Urip iku mung sawang sinawang, mula aja mung nyawang sing kesawang’. Artinya adalah hidup itu hanya tentang melihat dan dilihat, jadi jangan hanya melihat dari apa yang terlihat.
Untuk behind the scene proses perjalanan saya dalam menempuh dan menyelesaikan disertasi, mudah-mudahan kelak dapat saya ceritakan. Sedikit bocoran untuk urusan kesehatan , tiga kali saya masuk UGD (Unit Gawat Darurat) dan pernah pada suatu hari raya Idul Fitri badan saya tidak dapat bangun sama sekali. Saya bersyukur dapat menjalani semua itu dengan baik dan lancar. Yang jelas, banyak pihak yang patut saya apresiasi dan ucapkan terima kasih atas bantuan mereka, baik bantuan kecil maupun bantuan besar. Bisa jadi jika semuanya saya tulis, jumlah halamannya akan sama dengan daftar pustaka disertasi.
Guyonan semasa mengikuti perkuliahan program doktoral dengan teman-teman satu angkatan jika ditanya bagaimana perkembangan disertasi, dijawab ‘Tinggal ucapan terima kasih,’ atau ‘Tinggal pesan catering.’ menjadi hal yang serius. Ucapan terima kasih tidak lagi sekedar ucapan. Pesan catering pun harus diperhitungkan. Apalagi upacara promosi saya berlangsung usai lebaran di saat banyak hajatan.
Alhamdulillah, akhirnya semua usai. ‘Disertasi yang baik adalah disertasi yang selesai.’ Demikian kesepakatan angkatan kami suatu ketika di ruang kelas. Upacara promosi berjalan lancar (untuk acara promosi sila lihat link berikut http://historia.id/modern/turis-bukan-hanya-orang-asing dan http://historia.id/budaya/awal-mula-pariwisata-di-indonesia). Bagaimana setelah jadi doktor? Ah, saya masih tetap makan nasi, tidur pun nyenyak. Hanya ketika melihat salah satu sudut ruang baca sekaligus ruang kerja saya di lantai atas, saya tertegun. Ada bagian yang kosong di sana. ‘Jer Basuki Mawa Beya,’ gumam saya.
Depok, Juli 2017