“Kenal, Pak Ong?,” tanya seorang ibu pustakawan di Perpustakaan Nasional Jakarta ketika saya memperkenalkan diri pada awal tahun 2000-an. Saya yakin yang dimaksud adalah sejarawan terkenal Ong Hok Ham. Belum sempat saya menjawab pertanyaan itu, saya dikejutkan dengan pustakawan lain yang mendorong troli dengan beberapa tumpukan bundel surat kabar sambil berkata: “Ini, Mas. Bundel surat kabarnya.” Saya terkejut. Pesanan saya adalah koleksi surat kabar Bataviaasch Nieuwsblad tahun 1908. “Ini belum semua, Mas,” kata pustakawan itu seperti ‘mengerti’ keterkejutan saya. Seharusnya saya ketika itu memesan secara spesifik tanggal dan bulannya sehingga tidak semua edisi dikeluarkan.
Continue reading “Kenal Dahulu, Sayang Kemudian: Catatan tentang Perpustakaan Nasional”