Penutup Tahun Masa Pagebluk II

Awal tahun 2021 lalu, sekedar untuk mengingatkan diri sendiri, saya menulis dalam blog ini: ‘Beberapa kegiatan yang dapat saya tuangkan di sini, antara lain rencana penelitian (entah itu mendapatkan dana hibah atau tidak) sudah ada. Lalu menulis beberapa artikel untuk book chapter dan memperbaiki artikel yang ada (ini benar-benar kerja keras). Kemudian rencana draf buku (sebenarnya dari tahun lalu) yang perlu untuk diperbaiki dan dirapikan. Selanjutnya menyiapkan beberapa bahan ajar berdasarkan hasil webinar tahun lalu yang mungkin bekerjasama dengan pihak lain. Satu hal penting yang luput dikerjakan tahun lalu adalah persiapan untuk kenaikan pangkat. Padahal beberapa persyaratan yang diperlukan sudah dipersiapkan. Namun, situasi dan ketidaktahuan mengenai prosedurnya membuat kegiatan tersebut berhenti.’

Dalam praktiknya, kita hanya dapat merencanakan, melakukan atau mengupayakan, dan hasilnya diserahkan kepada Sang Maha Pengatur.

Tahun 2021 ini yang masih dalam suasana pagebluk diwarnai oleh kabar sedih. Meskipun di jalan-jalan atau di tempat-tempat umum kelihatannya orang mulai melonggarkan kebiasaan yang dilakukan pada 2020. Entah mereka telah jenuh atau memang sudah merasa kebal lantaran sudah mendapatkan vaksinasi sehingga rasa cemas dan ketakutan mulai sirna. Untuk urusan ini, saya masih tetap melakukan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah. Jika hendak bepergian selalu mengenakan masker. Bepergian pun masih sangat dibatasi. Jika, memang saya itu anggap tidak terlalu penting dan perlu, maka saya mengupayakan cara lain. Apalagi pada tahun ini muncul varian Covid-19 seperti Delta dan Omicron.

Hingga akhir tahun 2021 ini, kegiatan perkuliahan pun masih dilakukan secara daring. Untuk semester depan belum ada keputusan apakah akan mulai dilakukan tatap muka atau masih dilakukan secara daring. Demikian pula dengan kegiatan-kegiatan lain. Sesekali ada yang ‘terpaksa’ dilakukan secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Rencana penelitian seperti yang saya rencanakan pada awal tahun tampaknya terwujud, meski itu sedikit berbeda dengan ‘coretan’ saya. Namun, setidaknya tahun 2021 ini masih ada penelitian yang dilakukan meskipun tetap masih dalam suasana pandemi.

Beberapa artikel untuk book chapter pun yang disiapkan pada tahun ini ada yang terbit. Tiga artikel yang merupakan bagian dari penelitian Dinamika bahasa dan budaya Belanda di Indonesia tahun 1950-an hingga 2000-an (Hibah PITMA B tahun 2018) terbit dalam buku On Language, Education, Politics, and Identity: A Cross-Linguistics Perspective. Satu artikel mengenai peran masyarakat Tionghoa dalam pariwisata masa Hindia-Belanda dan satu artikel mengenai fragmen Saidjah-Adinda dalam pariwisata. Dua artikel ini berhubungan erat dengan minat saya. Satu artikel untuk book chapter mudah-mudahan terbit pada tahun depan.

Kegiatan lain adalah memperbaiki artikel-artikel dari kegiatan tahun 2020 lalu. Ada yang dikirim ke jurnal internasional dan ada yang masih harus bolak-balik diperiksa oleh reviewer. Mudah-mudahan tahun 2022 nanti dapat terbit. Kegiatan memperbaiki artikel di tengah-tengah kesibukan pekerjaan dan tanggung jawab lainnya merupakan usaha yang membutuhkan energi. Apalagi kegiatan dan tanggung-jawab tersebut seperti saling susul-menyusul bak para pembalap Formula-1 yang berkompetisi.

Di tengah-tengah ‘kesibukan’ dari balik laptop ada kabar gembira. Satu artikel saya lolos dalam Lomba Penulisan Opini yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas Press) meraih peringkat pertama. Pengumuman disampaikan pada bulan Agustus, bertepatan dengan 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Berbagai kegiatan konferensi internasional, webinar seperti tahun lalu juga saya ikuti. Bahkan pada tahun ini Prodi menyelenggarakan Kongres Studi Belanda secara daring yang seharusnya diselenggarakan tahun 2020 lalu. Saya sebagai ketua panitia berupaya supaya kongres virtual ini berjalan dengan baik. Alhamdulillah, kongres virtual pertama tersebut berjalan lancar meskipun ada sedikit kekurangan di sana-sini.

Pada akhir tahun ini, sejak bulan Oktober hingga Desember saya juga berkesempatan menyumbangkan artikel-artikel mengenai fotografi untuk kompas.id. Sesuai dengan kepakaran dan minat saya, artikel yang saya tulis berkaitan dengan sejarah fotografi Indonesia pada periode kolonial atau Hindia-Belanda. Mudah-mudahan artikel tersebut dapat sedikit mencerahkan para pembaca.

Semoga tahun 2022, kita dilindungi dan diberi kesehatan oleh Allah. Semoga semua berjalan lancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *