Budaya posisi vs Budaya oposisi

Semarak ‘pesta’ pemilihan presiden usai sudah. Meski masih menyisakan kegundahan dan kegusaran pihak tertentu karena dugaan kecurangan dalam ‘pesta’ itu. Hingga kini pun penghitungan suara masih berlangsung walau pemenangnya telah diketahui. Continue reading “Budaya posisi vs Budaya oposisi”

Bridge to new business in the economic history of Indonesia

Title: Bridge to new Business: The economic Decolonization of Indonesia
Author: J. Thomas Lindblad
Publisher: KITLV and NIOD, 2008
ISBN: 978-90-6718-

The bridge means link. By the civil engineering, bridge also means structure allowing passage across obstacle or by the music it means a connecting section in a musical work. I think that we can use those meanings for this book. Continue reading “Bridge to new business in the economic history of Indonesia”

Immortalised aesthetics: photography in the promotion of colonial tourism in the Dutch East Indies

If we heard about the record of history, we always refer to the writing. The photographs are just for the illustration, not as primary sources. Perhaps, it could be right because the photographs that are taken, for special purpose. Meanwhile photographs and tourism have a relation. As a promotion medium, photographs (in postcard, illustration of guide book) can attract many tourists.

Continue reading “Immortalised aesthetics: photography in the promotion of colonial tourism in the Dutch East Indies”

Mengejar Cita-Cita dan Cinta di Negeri Van Oranje

Judul         :  Negeri Van Oranje
Penulis      :  Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, Rizki Pandu Permana
Penerbit    :  Bentang, 2009
Tebal        : viii + 478 halaman

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”. Demikian pesan bijak yang sering kita dengar. Maksudnya dalam mengejar ilmu, kita harus memperluas wawasan dan pandangan. Jika perlu ke luar negeri dan jangan seperti katak dalam tempurung.
Continue reading “Mengejar Cita-Cita dan Cinta di Negeri Van Oranje”

Jangan sekedar bangga pada masa lalu

Artikel Prof. Satjipto Rahardjo (Kompas, 18/4/09) seolah ‘menyentil’ kita, khususnya mengenai masa lalu hubungan Indonesia-Belanda.  Semua itu memang telah menjadi catatan sejarah, tumpukan arsip dan kajian ilmiah yang justru membutuhkan kerelaan hati untuk mengubahnya menjadi sebuah aksi. Bukan sekedar catatan belaka Continue reading “Jangan sekedar bangga pada masa lalu”

‘Botol Tjebok’

Salah satu kebutuhan biologis manusia yang tidak kalah pentingnya selain makan adalah buang air, baik buang air besar maupun kecil. Tentu saja, orang boleh makan atau minum sebanyak-banyaknya tapi apakah makanan yang dikonsumsinya terus disimpan dalam tubuhnya? Pastilah makanan dan minuman itu setelah diurai dan digunakan oleh tubuh akan dibuang dalam bentuk sisa-sisa kotoran. Continue reading “‘Botol Tjebok’”

Menyibak Kegemilangan Masa Lalu Banten

Judul: Banten, Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII
Penulis: Claude Guillot
Penerjemah: Daniel Perret (ed)
Penerbit: KPG, EFEO, Forum Jakarta-Paris, Pusat Penelitian dan Perkembangan Arkeologi Nasional Jakarta, 2008
Halaman: 430 hal

Masa lalu memang tak akan pernah kembali dan terulang. Namun, bukan berarti masa lalu dapat dinafikkan begitu saja. Masa lalu dapat menjadi cerminan diri kita apakah akan mengulangi kesalahan yang sama, membiarkan diri masuk ke lubang yang sama atau mau mengubahnya demi masa depan.

Apa yang muncul di benak kita pada masa kini ketika mendengar nama ‘Banten’? Ada berbagai hal menarik yang akan muncul. Salah satunya adalah kisah sejarah kegemilangan Banten di masa silam. Continue reading “Menyibak Kegemilangan Masa Lalu Banten”

Sebuah Catatan Orang Film

Judul         :  Kenang-kenangan Orang Bandel
Penulis        :  H. Misbach Yusa Biran
Pengantar    : Ajip Rosidi
Penerbit    :  Komunitas Bambu, Depok Agustus 2008
Tebal        :  324 halaman + xvii

Dunia film sering dimaknai oleh sebagian orang awam sebagai dunia gemerlap bak mengawang di langit. Tak banyak orang yang tahu ada apa di balik dunia itu. Sepertinya apa yang terjadi di sana tak akan dapat diketahui tanpa adanya catatan para pegiat di dunia tersebut yang menggelutinya selama bertahun-tahun. Continue reading “Sebuah Catatan Orang Film”

Put On Returns!

Judul                             : Put On
Penulis/penggambar    : Kho Wan Gie
Penyunting                   : Wahyu Wibisana dan Harianto Sanusi
Penerbit                        :  Pustaka Klasik, Jakarta 2008
Tebal                            :  iv + 64 halaman

Put On dalam ejaan Hokkian (Bu An) berarti “si gelisah”. Sepertinya para penggemar tulen komik strip “si gelisah” tak lagi “gelisah” karena sekarang sudah ada komik strip Put On versi buku yang disajikan orisinil. Karakter Put On sendiri menurut penciptanya, Kho Wan Gie terinspirasi dari Jiggs pada komik Amerika Bringing Up Father. Continue reading “Put On Returns!”

kembali ke…komik

Urusan kurikulum tak kunjung selesai. Bagai jalan tak ada ujung. Begini rupanya jadi bagian dari perumus kebijakan. Putar sana, putar sini. Rapat ini, rapat itu. Sudah nyaris di ujung, eh masih nyambung lagi.

Sambil meluruskan pikiran (memang selama ini tidak lurus?) saya mengingat-ingat koleksi komik saya yang entah ke mana. Di rumah ibu saya, saya masih punya Asterix, Lucky Luke (versi Belanda), Rampokan Jawa, Roel Djikstra (versi Indonesia), dan apalagi ya? Continue reading “kembali ke…komik”