Saya menulis (lagi)….

Menyambut usia blog ini yang kelima, saya berniat akan menulis (lagi). Saya katakan (lagi) karena setelah sekian lama, kegiatan menulis yang saya lakukan seperti tak berjiwa dan tak bermakna. Saya menulis karena terpaksa, menulis karena tugas, menulis karena tuntutan pekerjaan. Saya menulis dengan terburu-buru tanpa menikmatinya.

Continue reading “Saya menulis (lagi)….”

From the Domestic Service to the Public Sphere: the Role of Native Servants in the Colonial Tourism Accomodation in the Dutch East Indies

One important aspect of colonial tourism in the Dutch East-Indies is accommodation. These can be hotel, losmen (inn), and pasanggrahan (guest house/bungalow). In its history, the development of the accommodation in the Dutch East-Indies can be traced until the seventeen century in the VOC era. Continue reading “From the Domestic Service to the Public Sphere: the Role of Native Servants in the Colonial Tourism Accomodation in the Dutch East Indies”

Ganyang Preman atau Kemiskinan?

Awal tahun 2012, kita dihebohkan (lagi) dengan aksi premanisme. Meskipun sebenarnya itu bukanlah sesuatu yang baru. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri meminta aparat keamanan lebih aktif mengantisipasi terjadinya kekerasan.  Seperti yang disampaikan beliau pada 24 Februari 2012 silam:  “…. Laksanakan antisipasi dengan benar, tangani secara profesional, dan selesaikan itu dengan tuntas.” (Kompas, 25/2/2012)

Sehubungan dengan permintaan presiden tersebut, mengingatkan saya pada apa yang terjadi tiga tahun silam. Saya sempat mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan tiga tahun silam, dengan judul “Ganyang Preman atau Kemiskinan?”. Selamat menikmati.

Continue reading “Ganyang Preman atau Kemiskinan?”