Membaca ‘Dongeng’ Nusantara

Judul : Nusantara: Sejarah Indonesia

Judul asli : Nusantara: A History of Indonesia

Penulis : Bernard H.M. Vlekke

Penerjemah : Samsudin Berlian

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, Freedom Institute dan Balai Pustaka, 2008

Tebal : xxiii + 528 halaman.

Beberapa waktu lalu ada yang mengusulkan untuk mengganti nama Indonesia menjadi Nusantara. Alasannya nama Nusantara lebih sesuai dibandingkan Indonesia. Jauh sebelumnya, pada tahun 1920-an, Dr. Setiabudi yang memiliki nama asli Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950) memopulerkan nama untuk tanah air, negeri kita yaitu Nusantara. Satu kata yang tidak memiliki unsur kata ‘Hindia’ (dari kata bahasa Belanda = Nederlands Indië, Hindia Belanda). Nama yang digunakan oleh Pemerintah Kolonial untuk menyebut negeri kita. Continue reading “Membaca ‘Dongeng’ Nusantara”

Doktor Banjir

Senin 21 Juli lalu saya menghadiri promosi Restu Gunawan untuk meraih gelar doktor di Pusat Studi Jepang, Depok. Kami lumayan kenal akrab. Lha wong istrinya Mbak Amur, teman seangkatan saya di S2. Ditambah lagi waktu ikut kuliahnya Prof. Susanto Zuhdi, kita sering ketemu. Bahkan beberapa kali saya main ke rumahnya Continue reading “Doktor Banjir”

Buku Sejarah Awal Turisme Modern di Hindia Belanda

Buku ini membahas Vereeniging Toeristen Verkeer (VTV) Batavia, perhimpunan turisme yang mengawali kegiatannya di Jawa, lalu meluas ke Sumatera, Kalimantan hingga kepulauan Maluku. Secara khusus menjawab pertanyaan alasan pemerintah Hindia Belanda mendirikan perhimpunan tersebut serta menggambarkan situasi turisme masa kolonial di Hindia Belanda.

My First International Book Review

This my first book review in English which was published in Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkude (BKI), an international journal of the humanities and social science of Southeast Asia and Oceania (Vol 161.1 2005). I would like to thanks Dr. David Henley for editing this review. I learned much from this review and I try to begin writing an article for international journal, especially in English. Continue reading “My First International Book Review”

Pemikiran dan Cita-Cita Sang Perantau

Judul : Muhammad Yamin dan Cita-Cita Persatuan Indonesia
Penulis : Restu Gunawan
Kata Pengantar : Taufik Abdullah
Penerbit : Ombak, Desember 2005
Tebal : 272 + xxii hlm

Kalau generasi sekarang ditanya apakah mereka mengenal M. Yamin, maka jawabannya mungkin bermacam-macam. Masih bagus bila mereka menjawab seorang pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi nama jalan di daerah Menteng, Jakarta. Jawaban memprihatinkan yang tidak kita harapkan adalah bila mereka menjawab apakah itu nama sejenis makanan yaitu mie yamin (sejenis mie ayam tanpa kuah). Jelas, mereka yang memberikan jawaban ini tidak mengetahui sejarah. Namun, bagi mereka yang menjawab pahlawan nasional perlu mendapat informasi “tambahan” melalui buku ini. Continue reading “Pemikiran dan Cita-Cita Sang Perantau”

Catatan ‘Londo’ Hongaria di Deli

Judul : Dit Altijd Alleen Zijn: Verhalen over het leven van planters en koelies in
Deli 1914-1930

Penulis : László Székely dan István Radnai
Penerjemah : Gábor Pusztai
Kata Pengantar: Gerard Termorshuizen
Penerbit : KITLV Leiden, 2007
Tebal : 128 halaman

Memperbaiki nasib tak kenal tempat dan pelaku. Apabila dirasa nasib di negeri sendiri sulit diperbaiki maka merantau menjadi jawabannya. Demikian pula yang terjadi pada dua pemuda Hongaria, László Székely dan sepupunya, István Radnai. Mereka yang ketika itu masih berusia 22 tahun mengadu nasib ke Hindia. Hingga kelak bekerja di perkebunan tembakau dan karet di Deli. Continue reading “Catatan ‘Londo’ Hongaria di Deli”

Keseragaman Sejarah Ala Militer

Judul              : History in Uniform: Military Ideology and the Construction of  Indonesia’s Past
Penyunting    :  Katharine McGregor
Penerbit         :  National University Press Singapore & KITLV-Leiden , 2007
Tebal             :  352 halaman

Keseragaman memang membuat sesuatu jadi mudah dikenali. Pun keberpaduan gerak yang seragam nan harmonis tampak elok dipandang mata. Namun, keseragaman pikiran apalagi yang dipaksakan dapat menyesatkan. Apalagi jika itu menyangkut ingatan kolektif dan ideologi.

Mangkatnya mantan Presiden Soeharto meninggalkan warisan dan pertanyaan, khususnya sejarah. Memang, sejarah yang ditorehkan seolah ditulis dengan tinta emas dan mampu ‘menyihir’ berjuta-juta orang dengan cukup lama. Tanpa diketahui bahwa itu semua adalah proses yang membuat kita ‘tak sadar’. Kalaupun ada yang tersadar, dengan mudah ‘dibungkam’ atau ‘diasingkan’ sehingga tidak menganggu proses tersebut. Continue reading “Keseragaman Sejarah Ala Militer”

Benny dan Mice VS Fokke en Sukke

Jujur saja setiap Minggu pagi yang paling saya tunggu adalah kedatangan Benny dan Mice. Dua tokoh kartun yang muncul di harian Kompas. Selain kartun Panji Koming dan kolom ‘buku’ tentunya. Tidak hanya jalinan gambar dan cerita dalam tiap panel yang membuat saya ngakak atau tersenyum kecut, gambar dua tokoh di bawah tulisan Kartun Benny dan Mice sudah membuat saya tersenyum. Continue reading “Benny dan Mice VS Fokke en Sukke”

Kembali ke…Tintin!

Judul : Petualangan Tintin Wartawan Le Petit Vingtieme di Tanah Sovyet, Tintin di Amerika, Tintin di Congo, Cerutu Sang Firaun, Lotus Biru, Si Kuping Belah
Penulis : Hergé
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2008
Tebal : 64 halaman, 142 halaman (Tintin di Tanah Sovyet)

“Tintin adalah aku. Tintin adalah karya diriku yang paling berharga. Jika ada yang ingin melanjutkan Tintin, mereka mungkin dapat melakukannya lebih baik atau bahkan lebih buruk. Namun, mereka akan melakukannya berbeda denganku. Dan itu jelas bukan Tintin lagi.” Demikian pesan terakhir George Remi alias Hergé, si pencipta Tintin yang tak sempat menyelesaikan petualangan terakhir si jambul ini.

Yang jelas hingga episode Tintin dan Seni-Alfa (1986) tak ada kelanjutan kisah petualangan wartawan muda asal Belgia tersebut. Komik Hergé ini telah diterjemahkan dalam 51 bahasa, termasuk Indonesia. Continue reading “Kembali ke…Tintin!”