‘Botol Tjebok’

Salah satu kebutuhan biologis manusia yang tidak kalah pentingnya selain makan adalah buang air, baik buang air besar maupun kecil. Tentu saja, orang boleh makan atau minum sebanyak-banyaknya tapi apakah makanan yang dikonsumsinya terus disimpan dalam tubuhnya? Pastilah makanan dan minuman itu setelah diurai dan digunakan oleh tubuh akan dibuang dalam bentuk sisa-sisa kotoran. Continue reading “‘Botol Tjebok’”

Menyibak Kegemilangan Masa Lalu Banten

Judul: Banten, Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII
Penulis: Claude Guillot
Penerjemah: Daniel Perret (ed)
Penerbit: KPG, EFEO, Forum Jakarta-Paris, Pusat Penelitian dan Perkembangan Arkeologi Nasional Jakarta, 2008
Halaman: 430 hal

Masa lalu memang tak akan pernah kembali dan terulang. Namun, bukan berarti masa lalu dapat dinafikkan begitu saja. Masa lalu dapat menjadi cerminan diri kita apakah akan mengulangi kesalahan yang sama, membiarkan diri masuk ke lubang yang sama atau mau mengubahnya demi masa depan.

Apa yang muncul di benak kita pada masa kini ketika mendengar nama ‘Banten’? Ada berbagai hal menarik yang akan muncul. Salah satunya adalah kisah sejarah kegemilangan Banten di masa silam. Continue reading “Menyibak Kegemilangan Masa Lalu Banten”

Memproklamirkan Kembali “Kemerdekaan”

Bulan Agustus ini bagi bangsa Indonesia dianggap bulan ‘keramat’. Enam puluh tiga tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17, Proklamasi Kemerdekaan diproklamirkan oleh para founding father negeri ini. Kemerdekaan yang dicita-citakan sejak lama akhirnya terwujud meskipun usai Proklamasi bukan berarti selesai segala-galanya Continue reading “Memproklamirkan Kembali “Kemerdekaan””

Membaca ‘Dongeng’ Nusantara

Judul : Nusantara: Sejarah Indonesia

Judul asli : Nusantara: A History of Indonesia

Penulis : Bernard H.M. Vlekke

Penerjemah : Samsudin Berlian

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, Freedom Institute dan Balai Pustaka, 2008

Tebal : xxiii + 528 halaman.

Beberapa waktu lalu ada yang mengusulkan untuk mengganti nama Indonesia menjadi Nusantara. Alasannya nama Nusantara lebih sesuai dibandingkan Indonesia. Jauh sebelumnya, pada tahun 1920-an, Dr. Setiabudi yang memiliki nama asli Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950) memopulerkan nama untuk tanah air, negeri kita yaitu Nusantara. Satu kata yang tidak memiliki unsur kata ‘Hindia’ (dari kata bahasa Belanda = Nederlands Indië, Hindia Belanda). Nama yang digunakan oleh Pemerintah Kolonial untuk menyebut negeri kita. Continue reading “Membaca ‘Dongeng’ Nusantara”

Keseragaman Sejarah Ala Militer

Judul              : History in Uniform: Military Ideology and the Construction of  Indonesia’s Past
Penyunting    :  Katharine McGregor
Penerbit         :  National University Press Singapore & KITLV-Leiden , 2007
Tebal             :  352 halaman

Keseragaman memang membuat sesuatu jadi mudah dikenali. Pun keberpaduan gerak yang seragam nan harmonis tampak elok dipandang mata. Namun, keseragaman pikiran apalagi yang dipaksakan dapat menyesatkan. Apalagi jika itu menyangkut ingatan kolektif dan ideologi.

Mangkatnya mantan Presiden Soeharto meninggalkan warisan dan pertanyaan, khususnya sejarah. Memang, sejarah yang ditorehkan seolah ditulis dengan tinta emas dan mampu ‘menyihir’ berjuta-juta orang dengan cukup lama. Tanpa diketahui bahwa itu semua adalah proses yang membuat kita ‘tak sadar’. Kalaupun ada yang tersadar, dengan mudah ‘dibungkam’ atau ‘diasingkan’ sehingga tidak menganggu proses tersebut. Continue reading “Keseragaman Sejarah Ala Militer”