Mengenang Mona Lohanda

“Selamat Tahun Baru 2021! Semoga tetap sehat dan sukses. Salam, monalohanda.” Demikian balasan yang saya terima melalui surat elektronik tertanggal 28 Desember 2020 dari Ibu Mona Lohanda. Ketika itu saya mengirim hasil deskripsi Tijdschrift koleksi Museum Nasional yang saya kerjakan selama beberapa bulan. Bu Mona menjadi editor hasil deskripsi. Tanggal 16 Januari 2021 saya menerima kabar duka. Ibu Mona wafat.
Continue reading “Mengenang Mona Lohanda”

Revolusi, Tempe, dan hal lain-lain

Suatu revolusi membutuhkan logistik yang baik karena jika urusan perut tidak ditangani, maka revolusi dapat buyar alias gagal. Salah seorang dosen saya pernah menceritakan betapa pentingnya ‘urusan logistik’ ini dalam sebuah revolusi. Pasukan telah siap sedia untuk melakukan revolusi, tetapi ketika satu hal penting yaitu urusan logistik terlewatkan, maka revolusi yang dirancang berhari-hari, berbulan-bulan dapat lewat begitu saja. Singgah pun enggan.

Continue reading “Revolusi, Tempe, dan hal lain-lain”

Resolusi (Revolusi) Awal Tahun

‘Resolusi saya pada tahun 2022 adalah membuat resolusi’, ‘Setiap awal tahun hanya mahir membuat resolusi tanpa aksi,’ demikian tulisan seseorang yang saya kenal mengenai resolusi. Kenyataannya memang kebanyakan dari kita hanya mampu membuat resolusi yang tidak diimbangi dengan aksi. Catatan resolusi yang merupakan bagian dari rencana hidup yang memuat pernyataan apa saja yang akan dilakukan. Makna lain resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan dalam rapat. Apabila kata ‘resolusi’ digabungkan dengan kata ‘gambar’ yang menjadi ‘resolusi gambar’ akan bermakna banyaknya detail gambar yang tersimpan.
Continue reading “Resolusi (Revolusi) Awal Tahun”

Penutup Tahun Masa Pagebluk II

Awal tahun 2021 lalu, sekedar untuk mengingatkan diri sendiri, saya menulis dalam blog ini: ‘Beberapa kegiatan yang dapat saya tuangkan di sini, antara lain rencana penelitian (entah itu mendapatkan dana hibah atau tidak) sudah ada. Lalu menulis beberapa artikel untuk book chapter dan memperbaiki artikel yang ada (ini benar-benar kerja keras). Kemudian rencana draf buku (sebenarnya dari tahun lalu) yang perlu untuk diperbaiki dan dirapikan. Selanjutnya menyiapkan beberapa bahan ajar berdasarkan hasil webinar tahun lalu yang mungkin bekerjasama dengan pihak lain. Satu hal penting yang luput dikerjakan tahun lalu adalah persiapan untuk kenaikan pangkat. Padahal beberapa persyaratan yang diperlukan sudah dipersiapkan. Namun, situasi dan ketidaktahuan mengenai prosedurnya membuat kegiatan tersebut berhenti.’
Continue reading “Penutup Tahun Masa Pagebluk II”

Kembali Beraksi

Menjelang akhir tahun 2021. Omnicron, varian baru virus Corona ditemukan. Setelah beberapa saat kita sedikit memperoleh kelegaan ternyata kita tetap tidak boleh lengah. Walaupun sepertinya orang sudah mulai merasa bosan dan seolah melupakan bahwa bahaya masih mengancam. Kita tetap harus waspada.
Continue reading “Kembali Beraksi”

Kongres Studi Belanda 2021

Tahun 2021, Program Studi Belanda menyelenggarakan Kongres Studi Belanda ketujuh. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kongres diselenggarakan secara daring. Sebenarnya, kongres ini akan diselenggarakan tahun 2020. Bertepatan dengan lima puluh tahun Program Studi Belanda. Situasi pandemi memaksa kongres ditunda. Sempat direncanakan bulan Oktober 2020, lalu bulan April 2021 hingga diputuskan bulan November 2021.
Continue reading “Kongres Studi Belanda 2021”

Kisah Saidjah-Adinda untuk Pariwisata

Tahun 2019 lalu saya mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan simposium dalam rangka Festival Seni Multatuli di Rangkasbitung, Lebak. Hasil dari simposium tersebut berupa artikel dengan judul ‘Max Havelaar Milenial di Indonesia dan Belanda’. Tahun 2021 ini saya kembali mendapatkan kesempatan ikut berpartisipasi. Meskipun dilakukan secara daring setidaknya kesempatan berharga ini jangan sampai terlewatkan. Apalagi tema yang ditawarkan sesuai dengan minat saya yaitu pariwisata. Tahun ini saya menyampaikan artikel berjudul ‘Kisah Saidjah-Adinda untuk Pariwisata’. Berikut abstraknya:
Continue reading “Kisah Saidjah-Adinda untuk Pariwisata”

Saya Bangga, Saya Indonesia

Al-ḥamdu l-illāhi rabbi l-ʿālamīn saya mengucap lirih. Kebahagiaan dan kesedihan sejatinya adalah karunia Allah. Siang itu, 23 Agustus 2021 artikel opini saya meraih juara pertama dalam Lomba Penulisan Opini 76 Tahun Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Perpusnas Press.
Continue reading “Saya Bangga, Saya Indonesia”

Kenal Dahulu, Sayang Kemudian: Catatan tentang Perpustakaan Nasional

“Kenal, Pak Ong?,” tanya seorang ibu pustakawan di Perpustakaan Nasional Jakarta ketika saya memperkenalkan diri pada awal tahun 2000-an. Saya yakin yang dimaksud adalah sejarawan terkenal Ong Hok Ham. Belum sempat saya menjawab pertanyaan itu, saya dikejutkan dengan pustakawan lain yang mendorong troli dengan beberapa tumpukan bundel surat kabar sambil berkata: “Ini, Mas. Bundel surat kabarnya.” Saya terkejut. Pesanan saya adalah koleksi surat kabar Bataviaasch Nieuwsblad tahun 1908. “Ini belum semua, Mas,” kata pustakawan itu seperti ‘mengerti’ keterkejutan saya. Seharusnya saya ketika itu memesan secara spesifik tanggal dan bulannya sehingga tidak semua edisi dikeluarkan.
Continue reading “Kenal Dahulu, Sayang Kemudian: Catatan tentang Perpustakaan Nasional”

The Spice Route Narrative for Tourism in Eastern Indonesia

Preparing for the international conference on June 2021, I will present this paper.
Continue reading “The Spice Route Narrative for Tourism in Eastern Indonesia”